dunia manusia

Belakangan ini saya banyak membaca dan mendengar tentang penyerangan ke gereja-gereja. Beberapa kawan menuliskannya di status fbnya dan tentu banyak yang mengomentari. Dan saya hanya bisa bengong. Untuk apa berteriak jika yang mendengar bukanlah pihak-pihak yang harus diteriaki. cuma bisa bengong, bermimpi saja tidak sanggup. bermimpi dimana semua manusia menyadari bahwa keyakinan orang lain adalah hak asasi yang tidak dapat diganggu gugat.

Seorang teman sangat percaya dan menjunjung agamanya. Good. Tetapi tidak sedikit pula yang karenanya menjadi memandang rendah agama orang lain. Bad. Sama buruknya dengan teman yang mencibir orang yang mengaku atheis atau agnostik. Apa bedanya? Mereka sama-sama memandang rendah keyakinan orang lain. dimanakah diri ketika memandang orang lain bahwa sama seperti dirinya, sebagaimana ingin diperlakukan, sebagaimana ingin dihargai dan dihormati pilihannya?

Rumit. Sangat rumit jika budaya massa sudah bermain. Logika individu menjadi logika massa. Dan pada akhirnya dibuat menjadi kebenaran massa. Ada yang mengatur, ada yang menjadi boneka, ada yang memanfaatkan. Apa karena kurangnya pengetahuan dan kesejahteraan? Lihat perlakuan di prancis dimana tingkat kesejahteraan tinggi atau dimanamun, dimana minoritas memang selalu diperlakukan berbeda. Dan janganlah heran jika pada akhirnya sang minoritas menuntut keadilan dengan melakukan hal yang sama. Semua menjadi lingkaran setan yang tidak ada akhirnya.

Dan saat ini saya cuma bisa bengong sambil membaca artikel di media massa yang bahkan saya tidak percaya dengan pasti bahwa semuanya yang tertulis benar adanya. Fiuh. Disinilah saya di dunia manusia, dimana hati, akal dan emosi menjadi pilotnya. Ketika mati akankah ada massa yang membela kita? Apakah logika massa yang akan dipertanyakan? Atau logika individu? Ataukah tidak ada pertanyaan karena tiap-tiap jiwa akan menyatu kembali dengan alam semesta? Bukankah semua ini karena bentuk ketakutan manusia akan kehidupan setelah mati atau karena kedigdayaan manusia dalam menjalani kehidupan sebelum mati? Ah yasudahlah siapapula makhluk di bumi yang tahu persis bagaimana kehidupan setelah mati. Disinilah kita adanya, dunia manusia.

Sindrom malam sabtu

Ya tuhan akhir-akhir ini saya merasa sangat cepat terbawa emosi dan mungkin terlalu frontal. Terkadang saya merasa menyesal setelah berbicara dengan seseorang, terkadang saya merasa jahat. Yah memang saya orang yang tidak suka basabasi, sehingga ketika dihadapkan pada kondisi harus berbasabasi saya seringkali merasa kikuk. Hahaha konyolah rasanya (dan di dunia kerja saya banyak mendapati kondisi penuh kebasabasian), Juga ketika ada orang yang mencoba berbasabasi dengan saya, anehlah rasanya. Tidak suka. Kalau kata seorang teman lulusan TL yang baru bekerja bersama dan sesaat setelah untuk pertamakalinya rapat koordinasi bersama, dia mengatakan kaget karena tidak seperti yang lain saya sangat to the point. Yah begitulah saya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada, diri saya apa adanya. Maaf ya teman-teman saya tidak bermaksud jahat. Saya mengatakan apa adanya yang saya rasakan, yang saya pikirkan. Saya menghargai setiap kejujuran baik dari pikiran ucapan dan juga tindakan kalian. Walaupun belum ada yang mengkritik saya secara langsung, saya menyadari bahwa ada pada diri saya yang harus diperbaiki, bukan untuk menjadi orang lain, tapi untuk lebih peka bahwa pada dasarnya tidak ada yang ingin disakiti, bahkan atas nama kejujuran. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Amin. amin..melankolis saya tampaknya sedang berlebih juga malam ini..hahaha

-mengendalikan diri sendiri lebih sulit daripada mengatur orang lain. itulah perang terbesar dalam setiap pribadi, diakui atau tidak, disadari atau tidak.

Dunia Kerja

Yuuuhuuu setelah lulus dari bangku kuliah strata 1 rasanya saya tidak pernah menulis. Bukan karena tidak ada waktu. Hanya tidak ingin menulis saja. dan sekarang saya mendapati diri bengong di hari minggu, mungkin inilah saatnya untuk membuka laptop dan membuang sampah-sampah pikiran yang mulai berjejalan meminta untuk dikeluarkan.

Ok, skr saya kerja di DH studio dan direktorat pengembangan ITB. Direktorat ini bertugas membuat rencana dan mengawasi keberjalanan pengembangan kampus ITB yang akan dikembangkan menjadi multikampus, baik fisik maupun non fisik. Isinya kebanyakan berasal dari arsitektur, dan juga wanita, hehe. Kalau kata teman saya, saya itu ITB banget, bahkan ketika bekerja saya masih seputar kampus. Hahhaha.. rasanya seperti sebuah kutukan ;))

Sebelumnya saya tidak pernah membayangkan akan bekerja disini. Semuanya serba kebetulan. Yang saya ingat sewaktu saya lulus saya samasekali tidak berencana mengapply kemanapun. Hanya ingin membantu dosen saja sambil mencari beasiswa S2. Dan kebetulan tiga hari setelah lulus saya ditawari untuk membantu salahsatu dosen, dan jadilah saya sekarang disini.

Sejujurnya saya sempat kecewa karena pada awalnya saya berencana membantu dosen untuk penelitian, dan ternyata dosen yang saya bantu tidak meneliti. Beliau banyak mendapatkan projek baik yang berhubungan dengan arsitektur maupun tidak samasekali. Terlepas dari itu saya bersyukur. Beliau membuat saya mulitasking, dari mulai membuat sayembara internasional dengan saya yang langsung ditempatkan sebagai penanggungjawabnya, mengedit buku, melayout leaflet, mengurus event, membuat dokumen untuk menyusun program magister baru, dan lainlainlain. Selain itu beliau orang yang sangat menekan, yah memang sudah terkenal dari mulai di bangku kuliah beliau memang sangatsangat perfeksionis, segalanya harus serba cepat dan tepat dan ternyata (kalau boleh jujur) panik berlebihan-. Terbayang dong bagaimana saya yang juga panikan bekerja dengan beliau. Hahahha, awalnya saya ikutan tertekan namun lama kelamaan justru hal itu membuat toleransi saya terhadap tekanan semakin besar. Saya dapat bekerja lebih santai dan menikmatinya.

Dunia kerja ternyata sangat menarik. Saya yang bekerja kuranglebih 11jam dan tidur 6 jam perhari ternyata merasa lebih capek dari pas masa kuliah, padahal jika dibandingkan dari waktu kerja, rasanya ketika kuliah saya hanya tidur kurang lebih 4 jam perhari. Mungkin karena tanggungjawabnya berbeda. Ketika kuliah saya bertenggungjawab terhadap diri sendiri, sedangkan ketika bekerja saya bertanggungjawab terhadap oranglain, juga institusi. Kalau katanya Maya yang juga bekerja bersama saya dan jadi sering sakit-sakitan adalah karena tekanan kerjanya, ditambah sabtu-minggu yang juga terkadang masih bekerja.

Yah begitulah dunia kerja saya. masih tentang ITB, masih bersama dosen, masih di Bandung, dan masih melewati jalan yang sama setiap harinya seperti ketika kuliah dulu. Stagnan? rasanya tidak. Disinilah saya, melihat ITB dari sudut pandang pemangku kebijakan. Dan semuanya terlihat tidak sesimpel yang saya bayangkan sebelumnya. Very interesting.

Happy Graduation

ditulis sehari setelah wisuda (4 bulan lalu) tetapi karena malas buka blog akhirnya baru diposting skr :D

--------------

Today is mine. Wisuda. happy? Tentu saja. Melihat wajah keluarga saya berseriseri seharian. Ternyata hari wisuda tidak seperti yang dibayangkan. Dari jauh pintu kewisudaan nampak sangat istimewa, dan snap, saya baru saja melewatinya. Yeah thats just a celebration.

Sehari sebelum wisuda ada syukwis di himpunan yang seperti biasa diisi dengan foolish story. Formatnya sang wisudawan duduk manis didepan mendengarkan isi foolish yang dibuat dan dibacakan teman terdekatnya di arsitektur lengkap dengan slide show. Terharu, bagaimana tidak foolish yang dibacakan grace dan dibuat oleh yayi diselingin oleh kejutan. Terimakasih grace, terimakasih yayi, kalian adalah biang keroknya!!!

Foolish story saya ternyata mendatangkan dua sahabat, rizka dan bintan untuk sama-sama mengisi foolish story. Manis. Setelah sebelumnya saya sempat kecewa karena rizka mengatakan tidak bisa datang karena ada urusan. Dan tidak sampai disitu, ternyata pacar saya pun menjadi surprise yang dihadirkan malam itu, dengan membawa botol berisi surat yang diikat oleh tali sepatu merah yang dibuat seperti pita dihadapan massa himpunan. Hahahhaha. Kalo katanya grace ide membawa botol dan diikat pita itu dadakan adanya. Justru itulah yang saya suka dari dia, spontan dan apa adanya. tidak berlebihan.

Setelah kembali ke tempat duduk bersama wisudawan lainnya, saya mendapati cmel menangis karena terharu, menurutnya itu semua sangat manis dan heran kenapa saya nampak biasa saja. sebenarnya bukan biasa saja, lebih tepatnya saya kaget dan jadi mati ekspresi, hehe.

Di hari wisudaan saya seperti yang lain, berdandan. Bisa bayangkan bagaimana saya berdandan? Nampak aneh rasanya mendapati diri menggunakan make-up. Langsung saja saya melepas bulu mata palsu yang menempel karena saya merasa seperti burung dan akhirnya mendapat omel dari perias yang menyadari saya membukanya. Hahhaaha.

Hari wisuda terasa amat sangat menyenangkan, Mendapat banyak bunga :). Dan tentu saja prosesi salaman bersama rektor. Teringat oleh aturan dari lfm, tahan tiga detik ya ketika bersalaman, hehe. Rasanya saya bersalaman lebih cepat dari itu, ntahlah, yang saya ingat saya bersalaman cukup lama dengan kaprodi, saya teringat bagaimana beliau memperjuangkan TA saya ketika itu.

Banyak sekali orang yang berjasa dalam kelulusan saya. sangat banyak. Besar maupun kecil. saya persembahkan gelar ini untuk mereka semua. Semoga saya dapat memperjuangkan dan bertanggungjawab atas kesarjanaan saya. Sekaranglah waktunya turun dari langit dan menjejak bumi.

Lelaki Berambut Kusut

tulisan yang ada di buku catatan jadul, sekitar 2 setengah taun yang lalu.
untuk seseorang :P

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Lelaki Berambut Kusut
Aku menemuimu lagi disini
Di antara lipatan- lipatan hari
Dan kalender yang tanggal

Kita pernah saling tahu
Rasanya sulit;

Merapihkan rambutmu
Yang tak lebih terjangkau
Dari peristiwa yang kusut

Kau biarkan segalanya mengepung
Kepala– terkadang aku purapura lugu

Dan kau melihatnya serupa
Serangga yang menggantung di puncak
Rambut yang takkan pernah bisa
Mematahkan rencana –
Salonsalon tak pernah teraba
Karena gunting di dalamnya
Mampu memotong rencana yang
Serupa kegaduhan

Meski kusut,
Mampu kubaca banyak peristiwa

bahagia?

Beberapa waktu kebelakang ada seorang teman yang ketika ketawa-ketiwi bareng tiba-tiba bertanya menurut kamu apa sih arti kebahagiaan?

hhmm..bagi saya kebahagiaan adalah ketika saya bisa memilih. Saya bisa memilih mau memakai baju yang seperti apa, bisa memilih sekolah yang mana, bisa memilih mau menjadi apa, bisa memilih punya rumah dimana, bisa memilih mau makan apa..hehehe. Jika untuk dapat memilih itu saya harus pintar, maka saya harus pintar. Jika untuk dapat memilih itu saya harus kaya, maka saya harus kaya.

Ada ungkapan klise yang mengatakan hidup adalah pilihan. Tapi yang saya lihat dalam kenyatannya adalah banyak sekali orang yang mengambil pilihan tanpa bisa memilih. Ntah karena dorongan yang begitu besar dari orangtua atau orang-orang terdekat. Pokoknya setelah ini kamu harus menjadi bla bla. Selain itu dorongan dari lingkungannya atau pandangan orangorang sehingga seringkali terucap, kalau saya begini apa kata orang-orang. Dan banyak belenggu-belenggu lain baik tradisi, budaya dan lain lain yang menjadikan seseorang melewati jalur tanpa memilih jalan mana yang akan ditempuh, dan dengan cara bagaimana dia menempuhnya.

menurut saya wajar, karena seringkali orang tidak ingin orang-orang terdekatnya jatuh pada lubang yang sama dan agar orang tersebut lebih berhati-hati. Namun berbeda halnya jika sampai memaksa. Padahal pengalaman adalah guru yang terbaik. Dan proses yang dialami seseorang tentu tidaklahsama dengan oranglain. Dengan melakukan itu, sama artinya orang tersebut menutup seseorang berproses dalam menjalani kehidupannya. Sesuatu yang gagal dilakukan oranglain belum tentu gagal jika dilakukan yang lain.

Sejarah adalah pelajaran. Guru terbaik adalah pengalaman dan kebahagiaan sejati adalah ketika saya memberikan oranglain pilihannya sendiri. Jadi berikanlah oranglain pilihan. Dan jika untuk itu saya harus bertoleransi, maka saya harus bertoleransi.

Jadi kebahagiaan terbesar saya adalah ketika saya dapat bertoleransi dengan orang lain. karena dengan begitu saya telah mencapai tahap berdamai dengan diri sendiri dan juga oranglain

coma

DONE!!! Yeah alhamdulillah saya dapat wisuda april ini, tanpa sidang tambahan dengan nilai ga nyangka:D , lulus tertanggal 11 Desember 2009 setelah dikagetin dengan pengumuman kelulusan yang sempat bikin pengen pingsan rasanya,, hehehhe, thx God, lagi-lagi dikasih keajaiban, lets run a new part and God takes the rest..^^

Sahabat cowok, why not?

Sedang merasa kangen sama Enrico, sahabat yang sekarang kuliah diluar. Bersamanya saya bisa berbagi cerita, senang susah. Rasanya sekarang susah sekali menemukan sahabat pria yang seperti dia. Sahabat yang tulus, ada ikatan emosi dan kami sama-sama menghormati persahabatan kami dan sayang rasanya untuk mengahancurkan hubungan yang telah dibangun. Memang susah nampaknya menjaga perasaan dalam pertemanan antara pria dan wanita, ntahlah rasanya sekarang sedikit dekat, belum apa-apa dikira ada apanya,,hahhahha,, padahal tidak ada salahnya kan berteman dekat dengan lawan jenis, dengan Rico saya merasa bisa bicara blak-blakan, tanpa perlu takut takut menyinggung, bisa mengkritik dengan lugas dan pastinya curhat-curhatan gebetan,,hahah masa-masa labil itu,, begitupun ketika kami sama-sama punya seseorang lebih-dari-sekedar-teman, kami bisa tetap bersahabat, tidak ada yang berubah, karena kami menghargai privacy masing-masing dan menghargai batasan-batasan menceritakan kehidupan masing-masing,, huhu kangen banget sama lu Co.. cepetan pulang..gw tunggu undangan nikahlu..yippieee..

hihihi

Monyet betina bertemu dengan monyet jantan ketika mereka sama-sama jadi tim sukses salahsatu persekutuan monyet belantara. Dengan niat awal mensukseskan si calon raja monyet yang ternyata sukses berat dengan berhasil meruntuhkan kerajaan monyet yang telah lama berkuasa di kerajaan berantara, eh ternyata monyet betina dan jantan itu malah mensukseskan diri mereka sendiri juga,,hihihi,,enggak banget memang itu si monyet dua.

Diawali dengan si monyet jantan yang dengan baik hati menawarkan si monyet betina membantu mengerjakan maket dan mempromosikan diri sebagai orang yang terbiasa membantu maket kakaknya yang saat itu mahasiswi arsitektur dan ibunya yang juga arsitek :P :P. Wah baik hati sekali pikir si monyet betina saat itu. Terlebih saat mengerjakan maket begitu sabar dan teliti, walopun sebenarnya ga rapih-rapih amat, tapi itu cukup efektif untuk membuat si monyet betina agak berubah pemikiran dari yang tadinya merasa si monyet jantan berantakan, menjadi yang rapih juga ternyata (ternyata ada maunya wee) hahahha..

Selanjutnya si monyet jantan kembali menawarkan diri membantu si monyet betina yang saat itu menjadi pemred VOID. Si monyet jantan membantu melayout halaman demi halaman pada salahsatu edisi yang saat itu kebetulan layouternya sedang berhalangan. Kyakyaa.. lumayan kaget juga ternyata si monyet jantan yang setau monyet betina merupakan pelajar ilmu sains bisa membuat desain layout pake corel, garis sketsa tangannya juga bagus, dan proporsinya baik. cukup membuat monyet betina kagum, hihihi. Usut punya usut ternyata monyet jantan juga sempat menjadi pelajar arsitektur tetapi dilepas karena diterima di sekolah gajah duduk, tempat kedua monyet itu bertemu. Mungkin karena itu pula monyet betina merasa nyambung mengobrol dengan monyet jantan ini.

Pertemuan selanjutnya semakin baik. Monyet jantan dan monyet betina mulai bisa saling merasa nyaman, menjadi teman yang baik, teman ngobrol yang menyenangkan, teman diskusi yang rusuh, teman nekat-nekatan, teman penyemangat dan memberi motivasi sekaligus teman pengkritik yang efektif. Sampai pada akhirnya monyet jantan dan betina merasa sama-sama membutuhkan. Entah kapan dimulainya karena si monyet jantan dan betina ini tidak pernah mendeklarasikan atau ‘nembak’ seperti kebanyakan monyet lain lakukan atau apapun itu istilahnya. Semuanya mengalir begitu saja seperti rasa yang hadir mengalir alami tanpa dibuat-buat ataupun direncanakan :P

Happy 3rd Anniversary..

Walopun gatau kapan semua ini dimulai, berhubung sekarang sudah pemilihan ketiga kerajaan monyet semenjak keduanya bertemu, anggap saja ini tahun ketiga monyet jantan dan betina saling berbagi. Mereka menyebut hubungan diantarannya adalah pertemuan dua kelemahan

how can i not love him..

- Relationships last long because two brave people made a choice – to keep it, to fight for it & to work for it -

Mengenang GUS DUR dan sedikit pandangan saya tentang agama

Tanggal 31 sampai tanggal 6 januari 2010 ditetapkan sebagai hari berkabung nasional oleh presiden SBY atas meninggalnya mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid. Sebelum berita kematian dan banyaknya ulasan mengenai Gus Dur saya tidak mengetahui lebih jauh mengenai sosok beliau. Yang saya tahu selain mantan ketua PB NU yang mengangkat organisasi ini menjadi besar, mantan presiden yang penuh kontroversi termasuk salahsatunya adalah sebagai anggota tetap dalam organisasi Simon Perez dan juga orang yang blak-blakan, nampaknya beliau tidak suka basabasi dan formalitas.

Sebagai kiai dan orang yang besar dalam organisasi agama islam nampaknya beliau cukup unik dan berpikir berbeda dari pada kiai kebanyakan. Saya ingat ketika dahulu pernah ditanya mengenai keanggotaannya dalam organisasi israel simon perez dia menjawab santai “ bukankah jalan terbaik untuk mengetahui musuh adalah dengan masuk kedalam lingkaran musuh itu”. Jawaban yang santai itu ternyata membuat saya berpikir karena pastinya diperlukan kepintaran, keberanian, kesabaran dan keteguhan hati untuk melaksanakan ucapan tersebut agar tidak terseret didalamnya. Dan dia telah melakukannya.

Setelah melihat banyaknya ulasan mengenai sosok beliau saat ini dan begitu dipujanya oleh salahseorang teman yang beretnis tionghoa, saya baru mengetahui bahwa beliau adalah seorang yang pluralis. Menghormati keberagaman dan menjunjung perdamaian. Cukup menarik jika dikaitkan dengan keanggotaannya di simon perez. Ternyata beliau menyebut musuh bukan sebagai pihak yang harus diperangi dan dijauhi, namun yang harus didekati agar kita mengetahui pemikirannya sehingga dapat mengetahui perbedaan pemikiran yang ada dan pada akhirnya mendapat solusi sehingga perdamaian di dunia dapat tercapai.
------------------------------------------------

Berbicara mengenai agama, saya sepakat dengan beliau. Menurut saya yang masih tidak tahu apa-apa ini, keyakinan spiritual itulah yang penting, lebih dari jenis agamanya. Apalah arti birokrasi tertua sejagat sekalipun kalau inti dari keyakinannya cacat.Iman itu nomor satu baik kepada Allah, Buddha, Yesus, Wisnu atau kepada dewa-dewa paganisme. Semua agama di dunia ini ibarat mozaik yang berpendar dengan warnanya masing-masing dalam putaran spektrum. Matahari tetap satu, kendati pecahan warnanya bermacam-macam.

Kita adalah makhluk yang terbatas yang mencoba menguak ketidakterbatasan. Pertanyaan-pertanyaan kitalah yang berarti, bukan jawaban. Jawaban tak pernah sepenuhnya utuh karena dibatasi oleh indra fisik. Tak pernah sepenuhnya benar karena ‘jawaban’ manusia tentang rahasia tuhan selalui diwarnai perspektif budaya, sosial, kelaziman, prasangka, ketamakan dan sederet ‘dosa’ lainnya.

Pada dasarnya saya tidak suka doktrinasi. Doktrin tanpa penjelasan yang dapat diterima. pokonya ini benar, ini salah. Ini pahala, ini dosa. Ini haram, ini halal. Hal-hal yang terus ditanamkan kepada saya sedari kecil. Tetapi bukan berarti saya tidak beriman. Percaya. Yakin. Beriman pada hal-hal gaib adalah sumber kreativitas manusia-mengangkat kita pada pencapaian hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh fenomena alamiah, selain memampukan kita untuk mentransendenkan jagat fisik. Semakin saya membaca buku-buku yang menguak banyaknya kontroversi dibalik birokrasi agama-agama seperti konferensi Nicean dan urutan peristiwa yang mengacu pada banyaknya kontroversi yang ada, dan juga banyaknya kekerasan dan ketidakadilan dengan mengatasnamakan agama dan ketuhanan, insya Allah justru membuat saya semakin meyakini Tuhan.

Setiap agama menurut saya layaknya pintu-pintu berbeda menuju satu Tuhan yang sama. Sebagai makhluk terbatas, kita tidak akan pernah bisa memahami lebih dari sekuku hitamnya ketidakterbatasan. Mungkin tidaklah heran kalau berbagai jenis orang dan budaya hanya mampu melihat versi masing-masing dari sedikit kebenaran tentang Tuhan. Seperti anekdot tiga orang buta mengambarkan seekor gajah. Kita adalah makhluk buta dengan caranya masing-masing. Setiap agama memiliki pandangan kesejatiannya sendiri tentang Tuhan.

Miris sekali ketika masing-masing agama kukuh memaksakan jalannyalah yang paling benar. Sama saja seperti tidak jujur terhadap imannya sendiri, sentimen untuk merendahkan sudut pandang individu lain tentang Tuhan. Iman adalah benang merah kita terhadap Tuhan. Sayangnya agama cenderung dijadikan usaha untuk memaksakan visi kita kepada oranglain.

Memaksakan visi bahkan bahkan menasbihkan tuhan dengan wujud menurut saya tidak ada bedanya dengan onani intelektual-berusaha membatasi yang tak terbatas, memberi wajah pada sesuatu yang tak berwajah-tidak diketahui wajahnya. Mungkin salahsatu dari sepuluh perintah tuhan yang melarang untuk membuat patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air di bawah bumi dalam kristen (link) adalah agar fokus pada abstraksi-pada ketidakterbatasan dan kemahabesaran ketimbang perwujudan konkret dan teologi semata. Beriman pada hal-hal gaib jauh lebih kuat ketimbang beriman pada hal-hal yang bisa diraba. Mungkin ujian sejati keimanan adalah meyakini tanpa melihat.

Pertanyaan yang penting, bukan jawaban. Pertanyaan untuk mencari hubungan yang lebih baik dan lebih dekat dengan Tuhan dengan tidak mengecualikan hubungan-hubungan lain yang telah dibangun. Bahwasanya tidak ada keyakinan yang berhak memonopoli Tuhan.
------------
Akhirnya terdapat aturan emas yang tetap bersemi di hati spiritual semua keyakinan. Hati yang sering diabaikan oleh mereka yang rajin berkhotbah dan menyatakan telah mempraktekan. Perintah abadi untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri dan memperlakukan oranglain sebagaimana ingin diperlakukan adalah hal teramat sederhana yang mestinya dapat dipahami, dimengerti dan dilakoni oleh pikiran sederhana sekalipun.

Seperti kata seorang yahudi bijak bernama Hillel “cintailah tetanggamu seperti engkau mencintai diri sendiri”“ untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (al-quran surat al-kafirun ayat 6)

yg penting adalah bagaimana kita hidup bersama dengan persepsi dan pemikiran masing-masing. tdk lagi saling menjatuhkan, menghujat dan merasa paling benar karena rumusan ideal tdk akan pernah terjawab, i guess..

so, be tolerant..^^

Selamat tahun baru masehi 2010

Selamat menyongsong tantangan baru. Semoga anda mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan ditahun mendatang.

Mungkin saat ini sama saja seperti saat-saat yang lain.namun tidak ada salahnya jika memanfaatkan momentum tahun baru ini untuk mengevaluasi diri. Berhenti beraktivitas sejenak untuk melihat jalur tempuh dan memasang ancang-ancang untuk berjuang di tahun depan.

Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggalkan dunia. Berharap artinya manusia. Cemas artinya berpikir. Berjuang artinya hidup. Saya tidak mau mati konyol disaat fisik saya masih hidup. Selamat berjuang^^

wow magic :D

Pertemuan dengan koordinator Tugas akhir beberapa hari yang lalu cukup membuat lega. Beliau bertanya apakah saya itu anak yang tidak diluluskan oleh koordinator kelompok sidang. Nampaknya beliau cukup mengetahui mengenai permasalahan TA saya. Selanjutnya beliau ingin melihat hasil gambar TA saya dan berjanji akan mendiskusikannya dengan ketua prodi lalu memberitahukan secepatnya bagaimana hasil keputusan untuk tugas akhir saya berikutnya.

Dan yang terjadi adalah sebuah keajaiban.

Beliau mengatakan bahwa saya tidak perlu mengulang. Saya mendapat nilai t dan dapat mengikuti sidang khusus pada akhir januari.

Sebelumnya jarang terjadi atau mungkin saya tidak pernah mendengar ada yang mendapat satu kali tambahan sidang. Biasanya yang mendapat sekali tambahan sidang adalah untuk mereka yang memang belum mengikuti sidang tiga dikarenakan sakit atau hal-hal lain diluar kuasa mahasiswa tsb.

Ya Tuhan, saya sangat bersyukur. Lagi-lagi menemukan keindahan dibalik cobaan. Alhamdulillah :)