Rasanya seperti terbangun dari mimpi panjang. Dibangunkan lebih tepatnya. terbangun dari mimpi yang membuai dan nyaman. Saking nyamannya saya sampai melupakan kenyamanan yang lain. Kenyamanan yang tulus dan seharusnya saya dukung. Saat ini, masa-masa dimana sama-sama semua tidak jelas, merangkai arah masa depan dan kehidupan.
Tidak ada yang salah dengan kondisi. Yang salah adalah ketika saya tidak yakin dengan pilihan yang diambil. Tidak sadar diri. Rakus dan egois. Pilihan akan selalu ada, ambil, yakini dan pegang erat dengan segala konsekuensi yang akan mengikutinya.
Mungkin inilah ujian sebenarnya dalam menilai hidup, menghargai orang-orang terdekat, dan yang terpenting adalah menghargai diri sendiri. Setiap saat akan selalu ada kondisi yang dapat menjadi hambatan, dan penghalang. Bagaimana menyikapi, bagaimana memposisikan diri terhadapnya sangatlah menentukan kualitas diri.
Akan lahir sesuatu yang benar salah, baik buruk atas peran yang dijalani setelah mengambil suatu pilihan. Kesalahan, masuk terlalu dalam, terperosok dan terjerembab sudah terjadi. Semua bermuara pada rasa sakit. Menyakiti semua orang. Mengecewakan semua orang.
Tidak ada yang dapat dilakukan selain penyesalan yang mendalam dan mengambil hikmah. Tidak perlu tuntutan apapun. Ketidakjujuran hanya akan menghasilkan rasa sakit. Saya tidak ingin sakit, pun menyakiti siapapun. Terimakasih sudah dibangunkan. Saya belajar dari pengalaman ini semua, dan saya percaya belajar tidak akan berarti apa-apa, sampai terjadi perubahan prilaku.