Perjalanan ke Bali kali ini cukup aneh. Saya yang awalnya berencana datang bersama beberapa teman yang sama-sama melakukan penelitian mengenai rumah tradisional bali, akhirnya datang sendirian lebih awal pada tanggal 18 Juni 2011 karena pada tanggal 20 juni saya ada wawancara kerja di Nusa Lembongan.
Semua berawal dari obrolan saya dengan Yayi, obrolan via YM itu berujung pada curhat tempat kerja. Pada saat itu Yayi bekerja di IBM, dan saya masih di Direktorat Pengembangan ITB. Obrolan berakhir di kesimpulan bahwa kita sama-sama memiliki minat yang sama, yaitu research property!! dan sama-sama ingin melihat property secara luas. Saya yang sebelumnya berencana akan balik ke kampus (prodi) untuk menjadi asisten peneliti setelah resign dari Direktorat Pengembangan, jadi mulai berpikir untuk membuka kesempatan lain. Teringat obrolan dengan seorang dosen yang sempat mengatakan “selagi muda buka kesempatan seluas-luasnya, asalkan itu masih sejalan dengan passionmu, bukan karena keterpaksaan, cari dan bukalah pintumu”.
Gak berselang lama setelah obrolan itu, yayi cerita kalau dia baru saja dapat panggilan wawancara dari Coldwell Banker, salah satu konsultan properti yang berasal dari San Fransisco yang sudah berumur lebih dari seratus tahun dengan posisi research property, berbasis di Jakarta dan Bali. Saya coba mencari konsultan properti yang ada di Indonesia, hampir semuanya berbasis di Jakarta, kota yang saya hindari untuk kerja, sampai saya menemukan Bali Property Consultancy. Perusahaan yang sudah bergerak di bidang ini selama 24 tahun di Bali.
Bali, kota yang sangat menarik bagi saya, juga karena ada beberapa teman termasuk Bimo yang baru diterima kerja disana, membuat saya bersemangat. Setelah saya lihat proyek-proyek yang ditanganinya, semakin tertarik karena saya baru saja menyelesaikan proyek cottage untuk diver di Raja Ampat. Dari pengalaman mengerjakan proyek tersebut, saya sangat menikmati dan tertarik akan konsep-konsep bangunan hospitality dengan material alam dan tuntutan menangkap view alam disekitarnya. Sama persis dengan proyek-proyek yang ditangani perusahaan ini. Akhirnya saya mencoba untuk mengontak dan mengirimkan cover letter untuk posisi research property padahal tidak ada pengumuman ataupun iklan lowongan dari perusahaan ini.
Ternyata semuanya begitu cepat dan serba kebetulan, sehari setelahnya mereka menjawab email saya, mereka tertarik dan menanyakan kapan saya dapat ke Bali untuk wawancara. Saat itu adalah 2 minggu sebelum saya akan ke Bali untuk mengambil data riset. Tanpa pikir panjang saya menjawab emailnya bahwa saya bisa ke Bali pada tanggal 20 Juni 2011, 2 hari sebelum rencana ke Bali sebelumnya.
Kirim-kiriman email, mereka mengatakan jika wawancara saya berhasil, saya mungkin ditempatkan di Nusa Lembongan, pulau kecil yang terpisah dari pulau Bali, namun sesekali ditugaskan ke Bali untuk mengikuti rapat proyek. Mereka sedikit tidak yakin jika saya mau ditempatkan di daerah remote seperti itu. Padahal justru itu membuat saya semakin tertarik karena sudah lama saya menginginkan pengalaman tinggal di tempat terpencil. Nilai tambahnya saya dapat ke Bali ketika akhir pekan hanya dengan waktu tempuh setengah jam menggunakan kapal cepat menuju sanur. Agak curang memang.. Hahaha
Akhirnya saya bertemu mereka di Nusa Lembongan, keyakinan saya untuk mau bekerja disini masih belum 100%. Saya diwawancarai oleh pemilik perusahannya, general manajer, dll, ternyata saya baru tahu bahwa perusahaan ini berisi orang-orang asing dari Inggris, Australia, dan Prancis. Saya akan menjadi satu-satunya warga Indonesia yang bekerja di divisi ini di Nusa Lembongan. Setelah proses wawancara seharian, mendengar penjelasan mengenai perusahaannya, diajak berkeliling untuk melihat langsung ke lokasi proyek yang sedang ditangani di Nusa Lembongan, melihat gudang material yang mereka miliki, melihat tempat proses pengolahan air minum yang mereka miliki, melihat instalasi panel surya, dan melihat pengembangan desain bangunan murah moduler yang mereka kembangkan di pulau ini namun secara tampilan bisa sangat menarik, saya langsung terpikir sistem bangunan tersebut sangat mungkin digunakan untuk perumahan rakyat maupun perumahan pasca bencana, saya jadi merasa yakin ingin bekerja disini.
Secara garis besar mereka menanyakan filosofi kerja bagi saya, bertanya pendapat saya mengenai permasalahan-permasalahan desain, juga solusi apa yang diambil, dan apa saja yang saya dapat dari pengalaman bekerja saya selama ini. Mereka menutup wawancara dengan mengajak makan bersama dan bertanya kapan saya selesai di tempat bekerja saya sekarang, setelah saya jawab ‘until the end of June 2011’ mereka langsung nembak dengan pertanyaan, ‘when would you be available to start? Would Monday the 4th of July seem reasonable?’ Jderrr.. ngebut. Saya diterima di perusahaan ini pada divisi Bali Construction Services-manajemen konstruksi. Hhmm Sepertinya akan menjadi pengalaman yang menarik, curi ilmu sebanyak-banyaknya dan pada akhirnya menjadi tuan di negeri sendiri. Amin..
Saya diterima. Antara percaya tidak percaya karena semuanya dadakan adanya. Dan saya senyum-senyum sendiri ketika di bandara membaca sms yayi yang intinya sampai jumpa secepatnya di Bali, dia diterima di Coldwell Banker Indonesia, dan mulai bekerja di Bali pada bulan september setelah resign dari IBM :).. see u soon in Bali Yayiyuyeyo..